time

Friday, April 19, 2013

[cerpen] Terimakasih Kotak Berwarna Merah

image from We Heart It
"Aku sudah di depan" begitu isi dari smsnya, senyumku merekah membacanya, berarti dia tidak lalai lagi untuk janjinya saat ini. aku ambil tas dan jaketku dan bergegas keluar rumah untuk menghampirinya, cuaca di luar rumahku  mendung  bertanda mau hujan. Dan aku harap,setelah aku masuk ke mobilnya cuaca mendung ini bisa berubah menjadi terang..
"Halo sayang" sapaku sambil mencium sedikit pipinya
"Halo.. kita ga akan pergi kok,kita ngobrol disini aja yaa" kata dia membalas sapaku
"Kok? ada apa?" tanyaku heran
Dia tidak membalas pertanyaanku,aku perhatikan tingkah gerak dia secara seksama, dia menunduk sambil mematikan mesin mobilnya. Matanya tampak berkaca-kaca setelah aku perhatikan dari samping,sontak aku terkejut oleh dia yang tiba-tiba memelukku dengan erat,ini pertama kalinya yang aku rasa.. Aku merasa lemas dan pasrah berada dipelukannya. Tetesan air matanya terasa dipunggungku. sungguh aku salah menduga,semua ini sama dengan mendungnya cuaca diluar mobil ini. Tuhan,aku mau keadaan ini akan baik-baik saja,teriakku dalam hati. Kubalas pelukan eratnya dengan pelukan menenangkan. jujur saja,baru kali ini aku mendengar isakan tangisnya yang mendalam,aku yakin ada hal serius yang akan dia sampaikan kepadaku.

"I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up, still looking up"
lantunan lagu Jason Mraz - I won't give up terdengar merdu di telingaku. Apa situasi ini juga akan sama dengan apa yang aku dengar?

"Ada apa?" tanyaku sambil mengusap rambut bagian belakangnya. isakan tangis masih terdengar jelas ditelingku
"Ayo Istigfar dulu,apa mau wudhu dulu?" ajakku
perlahan dia melepaskan pelukannya dariku,bahuku terasa dingin karena rembesan air mata yang masuk melalui pori-pori kain baju.
"Terimakasih untuk kamu yang selama ini sudah menungguku, menemaniku, dan memulihkanku" kata dia sambil memegang ujung bahuku dan menatap tajam kedua mataku. Ada apa ini sebenarnya? teriakku dalam hati. aku balas menatap kedua matanya yang memerah.
"Maksud kamu?" ucapku bertanya-tanya
"Ini" jawab dia sambil memberiku sebuah kotak berwarna merah
"Apa ini?" tanyaku heran sambil mengambil kotak cincin itu
"Itu alasan aku seperti ini sekarang" 
kubuka apa isi kotak berwarna merah itu, air mataku turun dengan sendirinya setelah aku terkejut melihat isi dari kotak merah itu.. 
"Ini?" tanyaku,dan air mataku tak henti turun 
"Terimakasih sekali lagi bahkan terimakasih yang tidak terhingga untuk kamu, aku menemukan ini di dalam lemariku,dan aku melihat sebuah nama dibelakang lingkaran itu"

Iyaa..cincin itu yang aku temukan 2 tahun lalu,cincin yang aku berikan disaat dia tersadarkan dari komanya. Sebelumnya aku tidak pernah mengenal siapa sosok lelaki disebelaku ini,aku hanya berniat membalikan kotak yang berisi cincin ini yang terjatuh dijalan, beruntungnya ada alamat yang tertera di dalamnya.

Rico menggenggam tangan kiriku dan memeluk erat tangan kananku "Maafkan aku, menjadikan kamu seperti ini" kata dia menatapku
aku hanya membalasnya dengan tangisan,dan aku tersadar.. aku bukan untuk dia,aku menemukan dia dalam keadaan dia lupa sesaat dengan segalanya. Aku salah sudah mengantungkan segala harapanku terhadapnya, sesungguhnya bukan aku yang menjadi suatu keutuhan di dalam dirinya.

Aku menemukan Rico disaat setelah dia mengalami kecelakaan yang luar biasa itu. dia mengalami amnesia yang lambat laun akan pulih. Aku menemani hari-hari Rico disaat dia merasa asing dengan sekelilingnya. Yang sangat disayangkan,aku harus jatuh cinta dengan lelaki di sebelahku ini.

"Aku terima ini semua coo,memang harusnya akan seperti ini, karna kamu bukan seutuhnya untuk aku,maafkan aku" kataku,melepaskan gengaman tangannya
Rico memutarkan badannya yang sekarang menghadap ke arah stir, "Aku harus kembali kepada tunanganku" katanya sambil menghela nafas
Sudah kuduga,ini yang akan terjadi. Salahnya,aku yang tidak total menyiapkan diri hingga saatnya Rico harus kembali ke dunia asalnya.
"Silahkan coo,aku ikhlas.. Terima kasih untuk hari-harinya selama ini, aku harap semua akan baik-baik saja yaa.." kataku sambil mengusap air mata dan menarik handle pintu agar pintu itu terbuka
"Kamu mau kemana, aku belum selesai bicara?" tanya Rico sambil menarik tanganku
"Aku anggap ini sudah selesai coo,aku mau kembali kepada diriku 2 tahun lalu dimana saat aku belum mengenal kamu" kali ini,air mataku benar-benar aku tahan,dan aku yakin aku bisa
Rico mengatur lagu yang ada di tape mobilnya "Sebelum kamu pergi, tolong kamu dengarkan ini dulu" kata rico dan tetap memegang tanganku
Hujan diluar tidak kunjung berhenti dari awalnya hanya mendung yang tampak,tapi kali ini ribuan air yang menimpa aku dan Rico di dalam mobil ini

It's a beautiful night,
We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,

Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

Well I know this little chapel on the boulevard we can go oh oh oh,

No one will know oh oh oh,
Oh, come on, girl.
Who cares if we're trashed got a pocket full of cash we can blow oh oh oh,
Shots of patron,
And it's on, girl.

Don't say no, no, no, no-no;

Just say yeah, yeah, yeah, yeah-yeah;
And we'll go, go, go, go-go.
If you're ready, like I'm ready.

Cause it's a beautiful night,

We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,

Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

I'll go get a ring let the choir bells sing like oooh,

So what you wanna do?
Let's just run girl.

If we wake up and you wanna break up that's cool.

No, I won't blame you;
It was fun, girl.

Don't say no, no, no, no-no;

Just say yeah, yeah, yeah, yeah-yeah;
And we'll go, go, go, go-go.
If you're ready, like I'm ready.

Cause it's a beautiful night,

We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,

Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

[x2:]
Just say I doooooo-ooo uhu,
Tell me right now baby,
Tell me right now baby, baby.

Oh, it's a beautiful night,

We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Is it the look in your eyes,

Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you. 

Bruno Mars - Marry You? dalam hatiku bertanya-tanya. apa maksudnya dia memutarkan lagu ini sekarang? barusan saja dia yang bicara kalau dia akan balik lagi kepada tunangannya. enak saja dia mempermainkanku

"Halo Elin sayang, Happy 2nd Anniversary..hehehe
pasti kamu udah kaget kan sama akting aku barusan,hehehe
maaf ya sayang udah buat kamu nangis, di hari jadi kita yang 2 tahun ini,aku ngelamar kamu
dan please don't say NO seperti yang ada di lagu barusan
Terima kasih ya sayang sudah memulihkan aku dan sabar menghadapi aku selama ini.
sekarang, kamu liat di belakang jok kamu, aku udah nyiapin sesuatu untuk kamu, I LOVE YOU ELIN"

Untuk kali ini aku sudah tidak bisa lagi menahan air mata yang aku coba tahan. Surprise yang Rico buat saat ini membuat aku hampir tidak sadarkan diri. Suara yang dia buat dalam rekaman itu pun pertama kalinya aku mendengar Rico yang sangat gugup,tetapi menutupinya dengan sedikit ketawanya.
"Kamu ga liat apa yang ada di belakang jok kamu?" tanya Rico sambil tersenyum
aku membalikan badan menghadap ke arah belakang jok "Haaaaaaah ini?" Aku tercengang setelah melihat tulisan "PLEASE SAY YES" yang di rangkai oleh bunga di jok bagian belakang,dan terpampang jelas 2 cincin di tengahnya. Secara reflek aku memeluk Rico dengan erat "Terima kasih Rico" . 
Rico mengambil cincin itu "Jadi,jawaban kamu apa? please yes please yes" tanya Rico sambil memejamkan mata
"Oke.. YES" ucapku bahagia
Rico memasangkan cincin tepat di jari manis kiriku, dan mencium keningku.
"Tolong jangan berfikiran aneh mengenai calon tunanganku dulu ya,aku sudah pulih sekarang dan aku tidak tau keberadaan dia ada dimana. itu hanya bagian skenario acara ini" kata Rico mengengam tanganku
"Jahaatnya kamu" kataku sambil mencubit perut Rico

Terimakasih Rico,aku bahagia saat ini dan aku selalu bahagia berada di sebelahmu. Selalu bersyukur atas kesabaranku memulihkan kamu hingga saat ini. Terimakasih Rico :)

No comments:

Post a Comment